Selain membuat kompos, kami juga tidak mau hanya melulu membuat kompos saja, tapi juga mencoba hal lain yaitu menerapkan kompos yang sudah kami buat. Kebetulan nemu bibit timun dalam kemasan, kami berinisiatif untuk bereksperimen sekaligus memulai usaha bertani timun, ganbatte.
Eksperimen kami mulai dengan penyebaran bibit pada 3 jenis tanah, yaitu tanah yang diberi pupuk kompos, tanah asli tanpa tambahan pupuk apapun, dan satunya lagi tanah dengan pupuk cair yang masih dalam tahap uji coba (pupuk ini akan kami jelaskan lain waktu). Begini penampakan awal bibit yang kami sebar.
Semua tanaman diatas sudah berumur 1 minggu sejak penyebaran bibitnya. Kami menyebarkan bibit cabai dan bibit mentimun. Untuk 3 hari pertama setelah pembibitan ternyata ayam disekitar markas kami doyan sama yang namanya biji timun yang kami sebarkan pertama kali, hahaha sedikit jengkel si.. eh jengkel banget malah, orang bibit aja "mung-mungan" alias dalam jumlah terbatas masa dimakan ayam, kalo habis kami mau menanam apa coba? Kalo yang bibit cabai justru utuh, mungkin ayamnya tau mana yang pedas mana yang manis-manis seger...
Kembali ke gambar diatas, pada akhirnya kami tanam lagi bibitnya, hanya bedanya kali ini kami "umpetin" dibawah tanah agak dalam, supaya nggak kelihatan sama ayamnya, hehehe. Umur seminggu sudah muncul kecambah di bibit mentimun, sedangkan bibit cabainya nggak tumbuh, karena memang pada saat penyebaran sudah tertulis kalau bibit cabai melewati masa kadaluwarsa namun kami mencoba untuk iseng berusaha walau akhirnya gagal juga.
Oiya hampir lupa menjelaskan keadaan tanahnya, untuk tanah nomor satu kami siram dengan pupuk cair eksperimen, untuk gambar kedua kami beri pupuk kompos yang biasa kami buat, cukup kelihatan kan tanahnya agak hitam,? lalu yang ketiga tanah biasa tanpa campuran apapun.
Lalu bagaimana hasilnya? kita tunggu saja yuk semoga sii berhasil, karena kami siap jadi petani mentimun, *ups
-RK Lee-



Tidak ada komentar:
Posting Komentar